Mubengminger.blogspot.com - Keindahan alam di kota Yogyakarta memang tak dapat dilupakan. daerah gunung kidul apalagi mempunyai daya tarik yang tak kalah serunya. Sudah sepuluh tahun yang lalu aku mengunjungi tempat ini setiap menjelang magrim untuk melihat keindahan sunset. siapa mengira akhirnya aku di tutuntun kembali untuk kembali ke tanah kelahiranku ini. Rasanya aku ingin kembali ke tempat itu merenungkan kehadiran Tuhan kembali atas kasihnya yang tak terhingga yang telah memberikan kehidupan yang indah dalam hidup ini.
Inilah sebuah pencarian ini bukan lagi sebuah keisengan belaka, melainkan sebuah perjalanan ke timur mencari kitab kebenaran ( kayak sun go kong aja). Mencari sebuah peruntungan mengadu nasib di tanah kelahiran menjalani perjalanan panjang yang disebut perigrinasi ( pengembaraaan).
Hari ini sudah satu bulan berlalu ku tinggalkan tempat lamaku mencari peruntungan yang sudah tak menguntungkan. Saat sudah melampaui batas kemampuan sebenernya. Kenyataan berkata lain diluar batasku itu aku merasakan sebuah dorongan untuk tidak berhenti meski sudah satu kali aku mengalami gagal.
Gagal dalam mencari sebuah pekerjaan untuk dapat makan. Sebenarnya bukan berarti prinsip hidupku adalah hidup untuk makan, meski makan itu harus ada untuk hidup. Coba jalani aja dulu semua akan menjadi kekuatan untuk berjalan.
Berbekal motor tua yang kubeli dari kasih seorang teman yang meminjami aku uang untuk membeli kendaraan demi sebuah perjalan ketimur hahaha sungokong sudah mulai pamer perjalananya inilah awal dan inilah yang bukan akhir.
Dan beginilah sebagain awal perjalanan ketimur mengawal sang biksu ketua Kepedulian akhir akhir ini menjadi barang langka dan mahal. Suatu ketika dimalam hari di daerah Lempuyangan dibawah fly over aku kehabisan bensin. Maklum motor tua indikator bensin sudah tidak berfungsi lagi. Kudorong motor tua RC 180-100 dengan gagah perkasa dengan harapan 10 tahun yg lalu tak jauh ada lapak bensin eceran , namun saat ini tak kutemukan lagi lapak itu lalu aku dorong dengan gagah perkasa.
Dorong terus kurang lebih 100 mtr. Lalu ada seorang bapak setengah baya dengan seorang ibu yang mengendong anak kecil berhenti dan bertanya " kenapa motornya mas?" tanya si bapak. "Kehabisan bensin pak" jawabku seperti biasa di Lampung. karena hal itu sering kualami karena lupa ngecek kondisi bensi dan indikator bensin suka bohong. hahahaha
Lalu bapak itu mengeluarkan selang dan membuka tangki bensinya. "buka tangki bensin sini biar saya bagi sedikit bensin saya , minimal biasa nyampai pom bensin terdekat"
Dalam dunia dan masyrakat yang sudah tak perduli sesama masih ada segelintir orang yang mau berbagi dan sengaja berbagi....
Sebuah hal yang luar biasa jarang di temui. Akankah dunia kembali seperti ini? kepedulian pada sesama menjadi nomer satu?
disaat semua orang berebut mengambil yang bukan hanya dan bahkan mencatut-catut nama orang agar dirinya kelihatan suci. Mari kembali kembali kefitrah hingga dunia kita menjadi nyaman seperti dahulu untuk anak dan cucu kita.(*)
Mari. Dengan berbagi akan semakin banyak rejeki. Saya yakin masih ada warga Jogja yang mau peduli terhadap sesamanya. Ah jadi ingat cerita2 inspiratif yang sering diposting Pak Saptuary di facebook beliau. :)
BalasHapusAlways Keep blogging :D
Jogja, semoga kau tetap istimewa. Istimewa negrinya, istimewa orangnya...
BalasHapus