Tahura (Taman Hutan Rakyat ) Wan Abdul Rahman Bandar Lampung

Mubengminger.blogspot.com-
Wilayah Kota Madya Bandar Lampung masih banyak terdapat wilayah hutan. Personil penjaga kelestarian hutan konservasi juga sangat dibutuhkan, namun saat ini personil polisi hutan sangat terbatas.  Mustahil jika urusan kelestarian hutan dipertaruhkan hanya ditangan personil penjaga hutan. 

Kawasan hutan Tahura sebagian dari wilayah ini terletak di  kecamatan Kemiling. Kawasan hutan lindung konservasi flora dan fauna merupakan wilayah yang di kelola oleh Tahura (Taman Hutan Raya) dibawah Dinas Kehutanan provinsi Lampung. Kawasan hutan konservasi yang langsung berbatasan dengan hutan produksi yang dikerjakan oleh warga. Suatu hal yang sulit bagi polisi hutan namun mengasikkan bagi mereka.

Menurut penuturan Agus polisi hutan didaerah tersebut, sudah tidak pernah lagi ditemukan pencuri hasil hutan konservasi. Para polisi hutan lebih banyak melakukan pendekatan pada masyarakat untuk mengajak masyarakat bersama sama menjaga kelestarian hutan.

"Saya lebih suka berinteraksi dengan warga hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk dapat meyakinkan warga agar dapat ikut menjaga kawasan hutan agar tetap terjaga kelestarianya," tutur Agus saat ditemui saibumi.com kamis,4 Juli 2015.

Dia mengatakan hal yang terberat dalam menjaga hutan adalah saat dia harus berangkat pagi dan pulang hingga larut malam meninggalkan keluarga demi menjaga kelestarian hutan. Masih kata dia, memberi penyadaran pada masyarakat terkait batas kawasan hutan lindung dan pelestarianya adalah sebagian dari tugas polisi hutan. Bekerja sama dengan masyarakat untuk menjaga kawasan hutan lindung adalah hal terpenting bagi para penjaga hutan. 

Menurut keterangannya menjaga kawasan hutan lindung sekarang ini dilakukan dengan cara memberikan pemahaman betapa pentingnya fungsi hutan pada masyarakat. Pengarahan dan pembinaan tidak hanya dilakukan pada masyarakat sekitar namun juga pada para penghobi berburu.

Menurut Agus polisi hutan yang rajin melakukan patroli, pemburu liar di kawasan hutan lindung memang sudah sangat jarang ditemui. Hal ini bukan berarti pemburu liar sudah tidak ada melainkan karena daerah patroli  yang sangat luas dan keterbatasan jumlah personil polisi hutan. Masih kata dia lagi, saat ini perburuan secara aturan memang tidak diperbolehkan baik itu di kawasan hutan lindung atau di kawasan hutan produksi masyarakat.

Beberapa bulan terakhir ini menurut pengamatan Agus polisi hutan yang juga anggota tim konservasi satwa, babi hutan sedang pada puncak populasi sehingga cenderung menjadi hama. Melimpahnya populasi satwa ini tetap tidak mengendorkan aturan dan pengawasan terhadap perburuan di kawasan hutan konservasi. Hal ini terkait dengan migrasi fauna yang turun gunung menjadi pertanda adanya perubahan tertentu di daerah atas gunung.

"Saya mengamati saat

 babi hutan turun gunung sebagai adanya perubahan diatas gunung misalnya kurangnya makanan atau munculnya predator dari satwa tertentu,"tuturnya.

Satu atau dua orang pemburu liar memang pernah ditemui oleh Agus saat berpatroli. Jika memang babi hutan yang telah menjadi hama dan merusak tanaman produksi masyarakat sekitar hal itu menjadi pengecualian. Masih menurut penuturanya, sejauh ini polisi hutan tidak mengambil tindakan  hukum pada pemburu liar yang membandel mereka lebih mementingkan untuk memberikan pembinaan dan pendekatan untuk mengajak pemburu liar untuk berburu demi kelestarian hutan.

"Dalam situasi tertentu kami mengajak pemburu untuk berburu untuk menyeimbangkan tingkat populasi satwa tertentu seperti babi hutan agar tidak menjadi hama," tutur Agus.

Disisi lain polisi hutan harus tegas manakala hewan yang dijaga kelestariannya di buru.

"Kalau buru celeng ya celeng saja hewan yang lain jangan diburu kalau ketahuan buru hewan lain selain celeng nanti saya laporin polisi", tegas Agus pada para pemburu.

Keterbatasan personil penjaga hutan memang menjadi kendala saat mengawasi hutan lindung, maka masyarakat juga harus terlibat aktif menjaga dan melindungi kelestarian hutan tidak hanya mengadalkan pada personil polisi hutan saja. (*)